Episode The Chosen One ^_^

Ada gejolak rasa haru dan bahagia membuncah dalam dadanya, ketika Rasul tercinta mengabarkan berita ini. Mereka akan pergi dari Mekkah untuk berhijrah, bukan karena mereka tak lagi mencintai negeri ini, sama sekali bukan. Bahkan ia berani bersumpah bahwa baginya Mekkah adalah segalanya. Apakah ada yang bisa mengalahkan kecintaannya terhadap tanah kelahirannya ini selain cintanya kepada Allah, Islam dan Muhammad ??

Abu Bakar menyadari, negeri ini tak lagi mampu memberikan ruang bagi kaum muslimin untuk hidup dan beribadah dengan tenang. Para kafir Quraisy semakin lama semakin menekan kebebasan mereka, bahkan mengancam Rasul mereka. Dan Perintah Allah telah datang. Telah tiba saatnya bagi mereka untuk berhijrah, ke negeri jauh yang tak pernah ia tahu sebelumnya. Tapi sekali lagi, apakah ada yang bisa member jaminan lebih baik dari janji yang diberikan Allah ?

Dan saat Rasul mengabarkan padanya bahwa ia-lah yang diberikan kabar pertama kali untuk berhijrah, tak lagi ia merasa kalut dan bimbang. Tak hanya itu, bahkan ia sekaligus menjadi sahabat satu-satunya yang dipercaya mendampingi beliau berhijrah. Segera disipkannya seluruh bekal perjalanan. 2 unta terkuat disediakannya untuk perjalanan ini, satu unta yang terkuat diserahkannya kepada Rasulullah.

Ketika menerima tali kekang unta tersebut, Rasulullah berkata ‘Berapa harus kubayar unta ini wahai sahabatku”

Duhai…alangkah sedihnya ia, Abu Bakar amat rela memberikan hadiah ini kepada beliau, namun masihlah beliau bertanya berapa harga yang harus dibayar untuk hadiah ini. Maka dengan terbata karena sedih, Abu Bakar menjawab “Kenapa harus kau bayar wahai Rasulullah, unta ini untukmu, aku berikan untukmu”

Wajah mulia itu tersenyum, pelan kalimat ini keluar dari lisannya “Sahabatku…….aku memahami kedermawananmu untuk agama ini, namun aku tetap ingin membelinya”

Abu Bakar terdiam, wajahnya menyiratkan kesedihan yang amat dalam, pelan ia berkata “Wahai Rasulullah, sekali ini tolong terima ini sebagai hadiah dariku”

Rasulullah tersenyum sekali lagi dan berkata “ Sungguh aku tidak menunggangi unta yang bukan milikku”

Abu Bakar-pun memahami kehendak Rasulullah dan menerimanya. Sungguh Nabinya telah mengajarkan bahwa jalan kebaikan hanya ditempuh dengan kebaikan pula, ini adalah hijrah, bukan perjalanan wisata dengan fasilitas yang mewah.

Dan sekali lagi, perjalanan hijrah ini mencatat kecintaan Abu Bakar kepada Rasulullah ketika mendampingi beliau dalam perjalanan ini.

Siapa yang tak kenal Abu Bakar ? Sahabat Rasulullah yang bergelar As-Shiddiq karena hanya Abu Bakar  yang membenarkan Rasulullah saat yang lain mengingkarinya.

Siapa juga yang tak kenal kedermawanannya kepada Islam ? Sungguh ia telah membuat Umar Bin Khattab tercengang dan mengaku kalah dalam bersedekah, saat itu dengan mantap ia mengatakan bahwa hanya Allah dan RasulNya yang ia tinggalkan untuk keluarga dengan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan perang.

Siapa juga yang tak tahu kecintaan Abu Bakar terhadap Rasulullah ? sungguh ia telah mengorbankan nyawanya sendiri dengan merelakan diri disengat hewan berbisa agar Rasulullah dapat nyaman beristirahat ketika berhijrah.

Abu Bakar yang kaya raya namun dermawan luar biasa

Abu Bakar yang teguh pendiriannya, namun juga halus perasaannya

Dan Abu Bakar, sahabat yang diberikan anugerah menjadi mertua Rasulullah, semoga kita dapat meneladani semua kebaikannya… aamiin.

Ringkasan perjalanan hijrah Rasulullah :


1. Tanggal 14 Safar 1 H (27 Agustus 622 M) tahun ke 14 kenabian. Nabi, Abu Bakar dan Ali bin Abi Talib, berkumpul di rumah Nabi. Setelah gelap Nabi bersama Abu Bakar, meninggalkan rumah melalui pintu belakang setelah sebelumnya memerintahkan Ali bin Abu Thalib untuk memakai jubahnya dan tidur di tempat tidur beliau. Mereka pergi ke selatan ke arah Yaman sejauh 8 Km (5 mile). Mereka bersembunyi di gua Tsur, selama 3 hari. Setiap malam Amir bin Fuzairah dan Abdullah bin Abu Bakar (anak Abu Bakar) menengok mereka dengan membawa makanan dan informasi tentang orang-orang kafir Quraish.
2. Pada hari ke 3, Amir bin Uraiqit yang akan menjadi penunjuk jalan datang ke gua Tsur dengan membawa 2 ekor unta. Pada malam tersebut Nabi, Abu Bakar dan Amir bin Fuzairah meneruskan perjalanan ke arah Quba. Mereka mengambil rute yang berbeda dengan rute normal, lihat gambar. Sementara itu kaum kafir Quraish mengadakan sayembara siapa yang bisa menangkap Muhammad akan mendapat hadiah 100 ekor unta. Dua di antara peserta sayembara Suraqah bin Malik dan Abu Buraidah, yang berhasil mengejar nabi namun setelah bertatap muka dan berbicara dengan Nabi justru menyerah dan masuk Islam.
3. Setelah 24 hari meninggalkan Mekah, mereka sampai di Quba’ pada hari Senin 8 Rabiul Awal 1H (20 September 622 M). Penduduk Quba menyambut rombongan dengan suka cita. Nabi dan rombongnan tinggal di Quba selama 4 hari. Dan beliau sempat membuat pondasi untuk Mesjid Quba.
4. Pada hari Jumat 12 Rabiul Awal 1 H (24 September 622 M) rombongan Nabi saw, sampai di Madinah. Mereka disambut oleh kerabat Nabi dari suku Banu An-Najar. Mereka menjalankan shalat Jum’at di lembah Banu Salim. Setelah shalat Jum’at mereka melanjutkan perjalanan dan kemudian berhenti di suatu tempat yang sekarang menjadi Masjid Nabawi Madinah.
5. Di Madinah nabi dan keluarganya tinggal di rumah muhajirin Khalid bin Zaid bin Kulaib dari suku Banu An-Najjar yang sering dipanggil dengan nama Abu Ayyub. Beliau tinggal di rumah Abu Ayub sekitar 7 bulan.